Sabtu, 18 September 2010

4 Kondisi Fisik Tanda Stres


Tekanan hidup yang semakin berat kini, tidak jarang membuat hari-hari kita selalu diwarnai dengan kata ‘stres’. Kita menjadi mudah tersinggung, marah, gelisah dan kesal secara berlebihan. Tapi, apakah stres hanya ditandai dengan kondisi affection yang buruk saja. Tentu tidak. Para ahli mengutarakan 4 kondisi fisik yang juga bisa menjadi alat deteksi brainy yang tengah tertekan. Mau tahu apa saja?

1. Mata berkedut.

Atau istilah medisnya blepharospasm, diyakini oleh para ahli merupakan salah satu akibat yang dipicu oleh stres. Untuk menghentikannya, kita bisa memejamkan mata sejenak. Sambil mata ditutup bayangkan suatu tempat yang menyenangkan. Atau, kita bisa menyejukkan mata dengan mencari pemandangan lain di luar jendela.

2. Sulit konsentrasi.

Tidak dipungkiri lagi, stres memang mampu membuat kita menjadi sulit sekali untuk fokus. Tidak hanya dalam masalah besar saja, urusan kecil dan sederhana, seperti memilih card makan malam untuk keluarga pun bisa menguras konsentrasi. Agar kembali fokus, hentikan sejenak seluruh kegiatan dan buat pikiran kita menjadi rileks. ”Lakukan peregangan pada kaki, agar pikiran lebih cemerlang.

Pancaran sinar matahari juga bisa membantu tubuh melepaskan serotonin, sehingga affection menjadi lebih bagus,” ujar Debbie Mandel, MA, pengarang buku Addicted to Stress : A Woman’s 7-Step Program to Reclaim Joy and Spontaneity in Life.

3. Kutikula terasa kasar.

“Banyak wanita yang stres lantas menggigiti kukunya untuk menghilangkan rasa gugup,” tambah Mandel. Dan ternyata kebiasaan tersebut pada akhirnya akan membuat kuku dan kutikula terlihat kasar. Dibanding menggigiti kuku, atasi rasa gugup kita dengan melakukan aktivitas lain, seperti meremas bola yang elastis.

4. Otot leher tegang.

Elizabeth Lombardo, PhD, MS, PT, psikolog sekaligus terapis fisik menyatakan, stres dapat mempengaruhi sistem muskulokeletal (tulang, persendian, otot), sehingga terjadilah kekejangan pada otot leher bagian belakang. Atasi masalah ini dengan melakukan latihan relaksasi. Cara : Tarik napas dalam sebanyak 5-10 kali. Lalu, fokuskan pikiran pada bagian leher yang tegang sampai perlahan menjadi lemas kembali. Atau, kita bisa meminta bantuan pasangan untuk memberikan pijatan lembut di breadth otot belakang leher

1 komentar:

Dony mengatakan...

Saya sering banget tuh yang nomor dua. Pikirannya ke dia terus seh... :D

Posting Komentar